Buku ini telah menjelajahi perjalanan ilmiah dan spiritual tentang ketahanan mental dari sudut pandang unik dan khas yang ditawarkan oleh Syekh Dr. Yedi Supriadi, seorang pemikir yang meramu tasawuf kontemporer, psikologi positif, dan nilai-nilai transendental dalam satu kerangka yang saling menyinergikan. Dengan menjadikan “Way of the Life” sebagai prinsip epistemik, buku ini tidak hanya membedah ketahanan mental sebagai konsep psikologis, tetapi juga sebagai jalan spiritual menuju hidup yang bertauhid, bertujuan, dan bermartabat. Dalam Hadits Qudsi: “Aku tergantung pada prasangka hamba-Ku kepada-Ku” menjadi poros teologis dari keseluruhan narasi dalam buku ini. Ia membentuk kerangka transendental opini diri (transcendent-based self-conception), di mana persepsi manusia terhadap Allah merefleksikan persepsinya terhadap kehidupan, dirinya sendiri, dan masa depannya.

Sebagaimana ditegaskan Syekh Dr. Yedi Supriadi, kesehatan mental adalah seni spiritual dalam mengelola hati secara bijak, yang mengantar pada lahirnya opini diri yang positif. Ketika hati, pikiran, dan jiwa berjalan selaras, maka seseorang akan lebih mudah menjalani hidup yang damai, tenteram, dan penuh makna. Dalam pandangan ini, kesehatan mental bukan hanya soal stabilitas emosi, tetapi juga pancaran iman, kejernihan batin, dan kedalaman ruhani dalam memaknai kehidupan.